Adik-adik kita yang terkasih ini meneruskan proses belajar di bawah naungan tenda bocor yang seadanya.

Keceriaan canda mereka mungkin terhenti sejenak karena bencana yang menata ulang tanah kehidupan mereka, dengan cara yang mencabik dan menghapus dengan mengejutkan.

Tetapi, tidak ada yang bisa melambatkan kemajuan jiwa yang kuat. Yang melihat ke depan dengan pandangan seorang yang percaya kepada pemuliaan kehidupan bagi yang berupaya.

Karena sesungguhnya,

Bukan yang terjadi kepada kita, yang menentukan kemenangan dan kemuliaan kita dalam kehidupan ini. Tetapi, apa yang kita lakukan karena yang terjadi kepada kita.

Kualitas reaksi kita karena yang terjadi, adalah penentu kualitas kehidupan kita.

Maka, marilah kita yang berhati baik dan penuh kasih sayang,
mendahulukan gerakan hati, pikiran, dan tubuh kita untuk membantu meringankan beban semua saudara kita yang sedang terpedihkan hidupnya,
dan mentenagai upaya mereka dengan perwujudan nyata dari keimanan kita – dengan mengirimkan uang, bahan makanan, pakaian, dan apa pun yang dapat kita bagikan.

Jangan pernah membatasi yang Anda rasakan sebagai yang mereka butuhkan. Kirimkan yang dapat Anda kirimkan, karena merekalah yang akan menemukan kegunaan dari bantuan Anda bagi pemulihan kehidupan mereka.

Janganlah biarkan jiwa-jiwa polos, tulus, dan berani itu berupaya sendiri tanpa senyuman yang mendamaikan hati mereka yang terpedihkan.

Jika kita memulai melakukan segala sesuatu dengan ucapan:

"Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang";

marilah kita berlaku penuh kasih dan penuh sayang kepada saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan bantuan.

Membantulah.
Memberilah.
Berkasih-sayanglah.

Karena,

Anda tidak mungkin bisa memberi, tanpa menjadi lebih pantas untuk menerima.

Kita tidak boleh mengharapkan pamrih dari bantuan kita kepada sesama. Karena, pamrih terbesar bagi semua upaya kita adalah agar kita disambut dan dibuai dalam kasih sayang dan pemuliaan oleh Tuhan Pemilik Alam ini, karena kemuliaan hati kita.

Marilah kita bersama menjadikan Indonesia sebagai tanah air kehidupan kita yang mulia, dengan pertama-tama memuliakan diri kita sendiri, agar pemuliaan kita kepada sesama saudara Indonesia – menjadi sebuah upaya yang dirahmati Tuhan.

Marilah kita menjadi pribadi Indonesia yang mulia.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

About this blog

Cari Blog Ini