Mulailah Keberhasilan Anda Dari Mana Pun Anda Berada

Jika Anda letih dengan keadaan Anda sekarang, dan merindukan segeranya perubahan yang menyejahterakan, yang membahagiakan, dan yang mencemerlangkan kehidupan Anda, segerakanlah perubahan Anda.

Segeralah memulai.

Mulailah dari tempat di mana Anda berada, dan pastikan Anda memulai sekarang.

Jangan pernah lupakan, bahwa

Anda sampai, hanya karena Anda berangkat.

Dan ingatlah, bahwa

Batas waktu itu dibuat bukan karena Anda harus selesai, tetapi karena Anda harus segera memulai.

Dan setelah pengertian ini mendapatkan tempat yang kuat di hati Anda, perjelaslah bagi diri Anda sendiri, bahwa

Keberhasilan Anda ada pada tempat yang lebih tinggi dari yang sedang Anda kerjakan sekarang.

Kemudian,
janganlah berlaku seperti orang yang mengeluhkan apa saja yang tidak terlihat di dalam sebuah gambar, tetapi

Berfokuslah pada yang telah jelas terlihat,
karena dari sana lah Anda mencapai tempat-tempat yang belum terlihat bahkan oleh imajinasi Anda.

Lalu bekerja keraslah dalam kedamaian bahwa Anda telah melakukan yang benar.

Janganlah berupaya menjelaskan mengapa Anda tidak mencapai yang belum Anda capai.
Bekerjalah untuk mencapai yang telah jelas bagi Anda.

Janganlah mensyaratkan yang belum Anda miliki sebagai cara untuk mencapai yang Anda inginkan.

Anda akan diantarkan ke tempat-tempat tinggi yang Anda idamkan itu, hanya jika Anda menjadi tidak pantas lagi bagi tempat di mana Anda berada sekarang.

Perhatikanlah, semua jiwa yang mencapai kecemerlangan hidupnya, mencapainya dari tempat di mana mereka tadinya betul-betul berada, apa pun keadaan mereka saat itu.

Anda tidak terbebas dari keharusan yang sama, yaitu keharusan untuk memindahkan diri Anda sendiri dari keadaan yang sekarang ke keadaan yang Anda inginkan.

Maka,

Mulailah keberhasilan Anda dari mana pun Anda berada.

Anda akan mencapai apa pun
jika Anda bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Tetapi, berapa banyakkah orang yang kesibukannya betul-betul berhubungan dengan yang akan dicapainya?

Berapa banyakkah orang yang ingin menjadi orang kaya yang kesibukannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan berhemat dan memperbesar pendapatan?

Apakah mungkin kita menjadi kaya dengan kebiasaan yang memiskinkan diri?

Apakah mungkin kita panjang umur dengan kebiasaan yang merusak kesehatan?

Dan apakah mungkin kita menjadi orang besar dan dimuliakan dengan kebiasaan mencela dan bermusuhan dengan orang lain?

Maka marilah kita ikhlaskan diri ini untuk terlibat hanya dalam hal-hal yang berguna.


Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Biarkanlah mereka memilih cara terbaik bagi kehidupan mereka sendiri,
karena adalah hak mereka juga untuk hidup dalam cara yang nyaman bagi mereka.

Mengertilah bahwa;

Berubah itu sangat sulit.

Janganlah paksa orang yang merasa sulit untuk berubah.

Sangat sulit untuk memaksa diri ini untuk melakukan perubahan,
bahkan yang kecil, walau pun untuk yang penting.

Lebih mudah untuk tidak berubah,
dan meneruskan hidup dalam kesulitan.

Maka,

Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Berkasih sayanglah.
Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.

Lebih mudah meneruskan apa adanya,
walau pun tidak mudah hidup dalam kesulitan.

Maka jangan ganggu dia yang sulit berubah,
walau pun itu untuk kebaikannya sendiri.

Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah sekarang,
karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.

Berubah untuk kebaikan itu sulit,
lebih mudah untuk meneruskan kelemahan hidup.

Maka, lebih berkasih-sayang lah.

………..

Sahabat-sahabat saya yang bening hatinya,

Terima kasih atas kesediaan baik Anda untuk membaca Golden Moment di atas.

Semoga dengannya kita lebih berkasih sayang kepada saudara-saudara kita yang lebih mendahulukan keamanan dalam tidak bertindak, dan kenyamanan dalam keadaan yang mereka sudah biasa rasakan – walau pun tak henti mereka keluhkan.

Kita memiliki hak yang sama bagi keputusan-keputusan yang berdampak bagi kualitas kehidupan kita masing-masing.

Jika ada orang yang membenci keadaan buruknya dan memprotes kehidupan atas kelemahan hidupnya, tetapi menolak untuk memulai perubahan yang tulus bagi kebaikannya, kita harus tetap menghormati keptutusannya.

Dia mungkin tidak akan menghormati dirinya sendiri yang membenci keadaannya, tetapi tidak ikhlas melakukan yang diketahuinya baik untuk dilakukannya; tetapi dia saudara kita juga. Maka hormatilah keputusannya.

Jika ada orang yang secara tegas melambatkan diri dalam menjadikan dirinya bersegera bagi kebaikannya sendiri, kita harus menyiapkan kekuatan hatinya dengan kasih sayang kita, karena dia sebetulnya sedang memperkuat pelemahan hidupnya sendiri.

Apakah dia akan mengerti bahwa dia sendiri yang menjadi penyebab bagi kelemahan hidupnya?

Tidak. Itu sebabnya kita harus lebih berkasih sayang.

Berubah untuk kebaikan itu sulit, lebih mudah untuk meneruskan kelemahan hidup.
Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Maka,

Maka, lebih berkasih-sayang lah.
………..


Sahabat-sahabat saya yang terkasih,

Terima kasih dan salam super,

Sahabat-sahabat saya yang terkasih,

Katakanlah ini kepada saudara anda yang lebih muda,
dan yang hidupnya menggeliat lemah dalam ketakutan-ketakutannya:


Sebetulnya, apakah yang kau takuti?

Aku sudah lama mendengar lenguh keluhanmu mengenai kelemahan hidupmu,

dan sudah lama dan sering juga aku berbicara mengenai kekuatan hatimu,
yang sebetulnya sangat kuat,
tetapi yang kau lemah-lemahkan dengan sikap pengeluhmu.

Aku tak habis terheran-heran dengan kontradiksi dalam sikapmu.

Engkau sering lantang mencela orang lain,
bahkan yang lebih terpelajar dan lebih berhasil darimu,
dengan sikap seolah hanya engkau yang benar,

dan engkau menantang semua orang yang berbeda pendapat denganmu,
dan dalam tantanganmu engkau sangat berani mati,
melawan mereka yang keberaniannya adalah untuk hidup dengan baik.

Tetapi tak lama setelah itu,

engkau akan merintih lemah dan mengeluhkan keadilan kehidupan ini,
dan berharap ada orang yang sangat berbaik-hati kepadamu,
dan menolongmu keluar dari kesulitan hidupmu.

Adikku yang terkasih,
tetapi yang sering mengabaikan kasihku,

Dengarkanlah ini dengan hatimu, bahwa

Jika engkau sedang terpisah dari kehidupan yang baik,
itu karena engkau menggunakan rasa takutmu
sebagai sekat-sekat yang membatasi kebebasanmu.

Ketakutanmu adalah dinding pemisah antara keadaanmu sekarang,
dengan keadaan yang kau idamkan itu.

Dinding itu didirikan bukan untuk menjahatimu,
tetapi untuk memisahkan kemalasan dari urat-uratmu,
menghapus kepongahan dari tingkahmu, dan
menghentikan perhitungan pikiranmu mengenai peruntungan yang bukan dari Tuhan.

Dinding itu didirikan agar engkau tak berlama-lama berada dalam ketidak-berdayaan,
dan agar engkau segera menyeret dirimu melakukan yang akan menyampaikanmu kepada keleluasaan.

Sadarilah ini, bahwa

Sebenarnya engkau sedang menakuti tindakan yang akan memberanikanmu.

Semua orang yang kau kira berani itu,
adalah sesungguhnya orang-orang yang sama takutnya denganmu,
tetapi yang tetap bertindak berani dalam rasa takut mereka.

Lalu mengapakah engkau yang sering lebih angkuh daripada mereka – tidak berlaku se-berani mereka?

Janganlah lagi mengeluh.

Engkau tidak mungkin mengeluhkan selain kelemahanmu.

Bertindaklah lebih berani.

Sadarilah bahwa semua keluhan mengenai kelemahanmu
adalah karena engkau mendahulukan pemeliharaan rasa takutmu,
daripada pengutamaan tindakan yang lebih berani.

Sebetulnya, apakah yang kau takuti?

Apakah engkau takut Tuhan tidak akan memeliharamu karena pilihan-pilihan baikmu?

Apakah engkau tidak menyadari bahwa perlakuan buruk
yang kau alami sekarang ini adalah perintah dari kehidupan
agar engkau meninggalkan tempat yang tidak menghormatimu itu?

Bukankah telah ada banyak orang yang mulia dan kaya di tempat lain?

Apakah yang membuatmu demikian yakin bahwa kehidupan hanya ada di tempatmu yang sedang memperlakukanmu dengan buruk itu?

Sebetulnya, di manakah engkau letakkan iman mu?

Adikku,

Jika engkau beriman, engkau akan berani.

Pribadi rumah kaca adalah pribadi yang terlihat dan terbaca jelas kebaikannya, niatnya, dan kesetiaannya.

Sehingga, dia mendapatkan keuntungan dari tidak adanya prasangka buruk dari orang lain, dan dengannya dia menerima perlakuan baik.

Jika ada orang lain yang berniat buruk kepada seorang pribadi rumah kaca, keburukan itu cepat teridentifikasi – karena dia telah terlatih sekali dalam jalan-jalan kebaikan. Dan dengannya dia bisa menghindari keterlibatan yang merugikan dengan orang yang buruk pribadinya.

Maka, jadilah pribadi yang kebaikannya terlalu jelas, untuk dikira selain itu.

………..

Bagaimana dengan kekhawatiran?

Khawatirlah, tetapi pastikan cara Anda dalam mengkhawatirkan sesuatu – menjadikan Anda lebih kuat untuk mengatasi atau menyelesaikannya.

Berhati-hatilah dengan kekhawatiran, karena cara Anda mengkhawatirkan sesuatu, bisa lebih melukai Anda daripada kekhawatiran itu sendiri.

………..

Berfokuslah untuk mengisi pikiran dan hati Anda dengan kebaikan. Janganlah mampukan pikiran dan hati Anda untuk menjadi pelabuhan bagi pikiran dan prasangka buruk.

Keburukan di pikiran dan di hati itu menyita banyak waktu, dan menjadikan hari-hari kerja Anda pendek dan malam-malam Anda panjang tanpa tidur.

Anda yang hanya menyediakan kebaikan bagi pikiran dan perasaannya, akan menikmati produktifnya hari-hari kerja yang panjang, dan indahnya malam – walau mungkin sama-sama tanpa tidur.

………..

Jika Anda terpaksa menerima penistaan dari orang lain, tampilkanlah kesedihan karena perlakuan itu, tetapi tetaplah berlaku baik.

Dengan itu, bukan hanya manusia yang akan merasa kasihan, tetapi juga terutama Tuhan.

………..

Kita berhak membalas perlakuan buruk yang kita terima, ‘satu mata untuk satu mata’, tetapi akan lebih baik bagi kita jika kita memaafkan.

Tindakan memaafkan adalah tindakan membatalkan hak kita untuk membalas, dan menyerahkan penyelesaiannya kepada Tuhan, karena Beliau adalah sebaik-baiknya penyelesai masalah.

Dengannya, kita telah menjadi pribadi yang baik, dan ‘memberikan’ kesempatan kepada Tuhan untuk berlaku yang membaikkan orang yang mendzalimi kita.

………..

Alangkah indahnya kehidupan ini, jika saja Tuhan menuruti semua permintaan kita.

Tetapi, apakah kita menyadari bahwa ketaatan kita adalah penyebab bagi penghormatan Tuhan kepada permintaan-permintaan kita?

Maka cobalah untuk menjadi lebih penurut.

………..

Bersabarlah. Karena sabar itu tanda bahwa Anda percaya kepada Tuhan.

Jika kita menyatakan dengan lantang mengenai keimanan kita, maka bersabar seharusnya mudah.

Jika selain itu, marilah kita perbaiki keberserahan kita kepada Tuhan.

………..

Maka nasehatnya bagi kita semua adalah:

Beningkanlah hati kita, lalu perhatikan apa yang terjadi.

………..

Marilah kita menasehatkan kalimat-kalimat ini kepada diri kita masing-masing,

Jika wajahmu menyiratkan ketulusan hatimu, maka kehidupan akan memilihkan kualitas dari isi hatimu.

Dengannya, kehidupan menganugerahkan hati yang bening kepadamu.

Dan ketahuilah ini, bahwa kebeningan hatimu menentukan kemampuanmu untuk melihat yang tidak bisa dilihat oleh mereka yang hatinya suram.

Karenanya,

Jagalah hatimu dari prasangka yang mengkejikan perkiraan-perkiraanmu.

Peliharalah pikiranmu dari perhitungan yang memburukkan pekertimu.

Dan hindarkanlah dirimu dari anggapan yang melebihkanmu sebagai pembenci daripada pengasih.

Maka,

Serahkanlah hatimu kepada kebaikan, karena hanya dengannya hatimu menjadi bening.

Sejajarkanlah keramahan wajahmu dengan kebeningan hatimu, lalu perhatikan bagaimana kehidupan memilihkan kualitas dari isi hatimu.

Semakin bening hatimu, semakin besar dan luas pandanganmu terhadap kehidupan.

Sehingga sebetulnya, indahnya kehidupan hanya sebening hatimu.


………..

Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya,

Mudah-mudahan sedikit dari yang bisa saya susunkan di sini dapat menjadi penambah pertimbangan untuk mempercepat tercapainya perubahan pada kualitas diri kita, dalam upaya kita untuk memenangkan peran-peran dan tempat-tempat yang penting.

Tujuan utama dari menjadikan kualitas pikiran dan perasaan kita mudah ‘terbaca’ oleh orang lain, adalah menaruh diri kita dalam keterdesakan artifisial untuk SEGERA menjadikan kita pribadi yang berpikiran baik, yang bersikap baik, dan yang berlaku baik.

Hanya karenanya kebaikan dalam kehidupan ini menjadi sesuatu yang logis dan wajar untuk kita miliki.


Tetaplah menjadi pribadi yang dikasihi Tuhan.



PRIBADI RUMAH KACA

Jika wajahmu menyiratkan ketulusan hatimu, maka kehidupan akan memilihkan kualitas dari isi hatimu.

Dengannya, kehidupan menganugerahkan hati yang bening kepadamu.

Dan ketahuilah ini, bahwa kebeningan hatimu menentukan kemampuanmu untuk melihat yang tidak bisa dilihat oleh mereka yang hatinya suram.

Karenanya,

Jagalah hatimu dari prasangka yang mengkejikan perkiraan-perkiraanmu.

Peliharalah pikiranmu dari perhitungan yang memburukkan pekertimu.

Dan hindarkanlah dirimu dari anggapan yang melebihkanmu sebagai pembenci daripada pengasih.

Maka,

Serahkanlah hatimu kepada kebaikan, karena hanya dengannya hatimu menjadi bening.

Sejajarkanlah keramahan wajahmu dengan kebeningan hatimu, lalu perhatikan bagaimana kehidupan memilihkan kualitas dari isi hatimu.

Semakin bening hatimu, semakin besar dan luas pandanganmu terhadap kehidupan.

Sehingga sebetulnya, indahnya kehidupan hanya sebening hatimu.

Pengikut

About this blog

Cari Blog Ini