Pengertian
Akuntansi
Akuntansi
SAHAM
Adalah
Pembelian saham
Contoh:
PT HASNA membeli saham PT FIKRI pada tanggal 1 juni 2000 sebanyak 100.000 lembar yang memiliki nilai nominal @ Rp 100.000 dengan kurs 98%. Biaya provisi dan materai Rp 5.000.000. jurnal yang dibuat PT HASNA adalah:
Surat-surat berharga/investasi sementara Rp 985.000.000,-
Kas Rp 985.000.000,-
Perhitungan:
Harga kurs saham 98% x 100.000 x Rp 100.000 = Rp 980.000.000,-
Biaya provisi dan materai = Rp 5.000.000,-
Total = Rp 985.000.000,-
Jika pada tanggal 1 juli 2000 PT HASNA memperoleh deviden sebesar 5% dari nilai nominal saham, maka jurnal yang dibuat adalah
Kas Rp 50. 000. 000
Pendapatan dividen Rp 50.000.000
Perhitungan:
Dividen = 5% x Rp 1.000.000.000,- = Rp 50.000.000,-
Jika kemudian pada tanggal 1 agustus 2000 PT HASNA menjual saham sebanyak 60.000 lembar dengan harga kurs 105% biaya provisi dan materai penjualan saham tersebut adalah Rp 3.000.000,-, maka jurnal untuk mencatat penjualan saham tersebut adalah:
Kas Rp. 627.000.000,-
Laba Penjualan
Perhitungan:
Harga kurs saham: 105% x 60.000 x Rp 100.000 = Rp 630.000.000
Biaya penjualan (provisi dan materai) =(Rp 3.000.000)
Harga jual = Rp 627.000.000
Harga perolehan saham:
60.000 x Rp 985.000.000 100.000 =(Rp 591.000.000)
Laba penjualan
OBLIGASI
Adalah
Pembelian
Contoh:
Tanggal 1 mei PT NISA membeli 4 lembar obligasi dari PT FKR nilai nominalnya @ Rp 50.000.000 dengan kurs 97%. Biaya provisi dan materai Rp 1.000.000 bunga obligasi 6% setahun dibayarkan setiap tanggal 1 maret dan 1 september.
Jurnal PT NISA adalah:
Surat-surat berharga/lnvestasi sementara Rp 194.000.000
Pendapatan bunga/Piutang bunga ObI Rp 2.000.000
Kas Rp 197.000.000
Perhitungan:
Harga kurs obligasi 97% x 4x Rp 50.000.000 = Rp194.000.000
Biaya provisi dan materai = Rp 1.000.000
Harga perolehan obligasi = Rp 195.000.000
Bunga berjalan : 2/12 x 6/100 x Rp 200.000.000 = Rp 2.000.000
Jumlah kas yang dibayarkan = Rp 197.000.000
Jika pada tanggal 1 september PT NISA masih memiliki obligasi maka jurnal yang dibuat adalah:
Kas Rp 6.000.000
Pendapatan bunga Rp 6.000.000
Pada tanggal 1 desember PT NISA menjual 4 lembar obligasi tersebut dengan kurs 95%, biaya provisi dan materai Rp 1.500.000 jurnal yang dibuat oleh PT NISA adalah:
Kas Rp 191.500.000
Rugi penjualan
Surat-surat berharga Rp 195.000.000
Pendapatan bunga Rp 3.000.000
Perhitungan:
Harga kurs obligasi 95% x 4 x 500.000 = Rp 190.000.000
Biaya provisi dan materai = ( Rp 1.500.000)
harga jual = Rp 188.500.000
bunga berjalan:
3/12 x 6/100 x Rp 20.000.000 = Rp 3.000.000
Jumlah kas yang diterima = Rp 191.500.000
Harga jual obligasi Rp 188.500.000
Harga perolehan obligasi Rp 195.000.000
Rugi penjualan obligasi Rp 6.500.000
Bunga berjalan hanya menambah kas yang diterima oleh pemilik obligasi ketika terjadi penjualan, dan tidak merubah harga perolehan rnaupun harga jual obligasi. Dalam memperhitungkan bunga berjalan dimulai dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal penjualan adalah hak penjual.
PENY AJIAN SURA T BERHARGA DI NERACA
Baik saham maupun obligasi ditampilkan dalam neraca pada rekening "Surat-surat Berharga" pada Aktiva Lancar.
Dua macam penilaian Surat-surat Berharga dalam neraca:
1. Harga Perolehan
2. Harga Perolehan atau Harga Pasar Mana yang Lebih Rendah (Cost or market
Whichever is Lower)
Investasi sementara dalam obligasi atau sekuritas utang lainnya, dicantumkan dalam neraca sebesar harga perolehan. Dengan demikian perubahan nilai dalam sekuritas utang selama sekuritas tersebut dimilki, tidak diperhatikan. Terkecuali apabila penurunan harga tersebut material jumlahnya dan diperkirakan akan berlangsung dalam jangka yang relative permanent.
Akan tetapi investasi sementara dalam saham dinilai dan dilaporkan sebesar harga terendah di antara keseluruhan harga perolehan dan keseluruhan harga pasar pada tanggal neraca.
Contoh:
PT Anda per tanggal 31 Desember 2004 memiliki data
Keterangan | Harga Perolehan | Harga Pasar | Selisih |
100 lembar saham PT Nana | Rp 9.850.000 | Rp 9.950.000 | Rp 100.000 |
4 lembar obligasi PT Andi | Rp 1.950.000 | Rp 1.750.000 | (Rp 200.000) |
40 lembar saham PT Anto | Rp 4.350.000 | Rp 4.050.000 | (Rp 300.000) |
Jumlah | Rp 16.150.000 | Rp 15.750.000 | (Rp 400.000) |
Maka jurnal penyesuaian adalah:
Rugi Penurunan Nilai
Cadangan Penurunan Nilai
Misal perush menjual
Kas Rp 16.100.000
Cadangan Penurunan Nilai
Surat-surat Berharga Rp16.150.000
Laba Penjualan
Contoh:
PT Anda per tanggal 31 Desember 2004 memiliki data
Keterangan | Harga Perolehan | Harga Pasar | Harga Perolehan yang lebih rendah |
100 lembar saham PT Nana | Rp 9.850.000 | Rp. 9.950.000 | Rp. 9.850.000 |
4 lembar oblifasi PT Andi | Rp. 1.950.000 | Rp. 1.750.000 | Rp. 1.750.000 |
40 lembar saham PT Anto | Rp. 4.350.000 | Rp. 4.050.000 | Rp. 4.050.000 |
Jumlah | Rp. 16.150.000 | | Rp. 15.650.000 |
Misal perush menjual
Rugi Penurunan Nilai
Cadangan Penurunan Nilai
Kas Rp 16.100.000
Cadangan Penurunan Nilai
Surat-surat Berharga Rp 16.150.000
Laba Penjualan
Umumnya surat-surat berharga dinilai berdasarkan harga yang paling rendah di antara harga pokok dan harga pasarnya yang diterapkan untuk keseluruhan suratsurat berharga bukan pada setiap jenisnya.
CONTOH PERMASALAHAN :
· Pada tanggal 1 Mei 2005 PT Andi membeli 50 lembar saham PT Dinda yang memiliki nilai nominal @Rp1.000.000, Kurs pada saat pembelian 98%. Biaya komisi dan meterai 60.000
· Pada tanggal 1 Juni 2005 dijual 30 lembar saham PT Dinda dengan krs 105%.
Biaya komisi dan meterai Rp40.000. Saat itu PT Andi juga membeli 10 lembar obligasi 6% yang dikeluarkan PT Nanda dengan nilai nominal @Rp20.000.000. Kurs saat pembelian 101 % dan obligasi tersebut bunganya dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Dengan biaya komisi dan meterai Rp21 0.000
· Tanggal1 Desember 2005 Obligasi PT Nanda dijual dengan kurs 105%, dan biaya komisi & materai Rp250.000
Berdasarkan data tersebut buatlah jurnal yang dibutuhkan !!
Jawab:
· 1 Mei 2005
Surat-surat berharga Rp49.060.000
Kas Rp49.060.000
(Jurnal untuk mencatat pembelian 50 lembar saham PT Dinda)
Perhitungan:
Harga kurs saham 98% x 50 x Rp 1.000.000 = Rp. 49.000.000,-
Biaya komisi dan materai = Rp. 60.000 ,-
Harga prolehan 50 lembar = Rp. 49.060.000,-
· 1 Juni 2005 (penjualan saham)
Kas Rp31.460.000
Surat-surat berharga Rp29.436.000
Laba penjualan SB Rp 2.024.000
(Jurnal untuk mencatat penjualan 30 lembar saham PT Dinda)
Perhitungan:
Harga kurs saham 105% x 30 x Rp 1.000.000 = Rp. 31.500.000
Biaya komisi dan materai = (Rp. 40.000)
Kas yang diterima perusahaan = Rp. 31.460.000
2. Harga jual 30 lembar saham = Rp. 31.460.000
Harga perolehan 30 lembar saham
'30 : 50 (Rp49.060.000) = (Rp. 29.436.000)
Laba penjualan
· 1 Juni 2005 (pembelian obligasi)
Surat-surat berharga Rp. 202.210.000
Pendapatan bunga Rp. 200.000
Kas Rp 202.410.000
Perhitungan:
Harga kurs obligasi 101 % x 10 x Rp 20.000.000 = Rp.202.000.000
Biaya komisi dan materai = Rp. 210.000
Harga prolehan 10 lembar = Rp. 202.210.000
Bunga berjalan:
2/12x6/100xRp20.000.000 = Rp. 200.000
Jumlah kas yang dibayar = Rp. 202.410.000
· 1 Desember 2005 (penjualan obligasi)
Kas Rp209.995.000
Pendapatan bunga Rp 200.000
Surat-surat berharga Rp 202.210.000
Laba penjualan
(Jurnal untuk mencatat penjualan 10 lembar obligasi PT Nanda)
Perhitungan:
1. Harga kurs saham 105% x 10 x Rp 20.000.000 = Rp. 210.000.000
Biaya komisi dan materai = (Rp. 250.000)
Harga jual 10 lembar obligasi = Rp. 209.750.000
Bunga berjalan
2/12x6/1 00xRp20. 000.000 = Rp. 200.000
Kas yang diterima = Rp. 209.950.000
2. Harga jual 10 lembar Obligasi = Rp. 209.750.000
Harga perolehan 10 lembar obligasi = (Rp. 202.210.000)
Laba penjualan
1 komentar:
kak,bagaimana kalau soalnya seperti ini :
1 Agustus dijual 10 lembar obligasi PLN 12% tersebut dan 40 saham PT Raisha dengan hasil bersih Rp
4.480.000 sudah termasuk perhitungan bunga obligasi PLN 12%)
.
.
.
mohon bantuannya
Posting Komentar